Penanganan dan Penyimpanan Hasil
Tangkap
Penanganan ikan segar merupakan salah satu bagian
penting dari mata rantai industry perikanan.
Penanganan ikan laut pada dasarnya terdiri dari dua
tahap, yaitu penanganan di atas kapal dan penanganan di darat. Salah satu
faktor nilai jual ikan dan hasil perikanan adalah tingkat kesegaran ikan,
dimana tingkat kesegaran ikan terkait dengan cara penanganan ikan.
Proses atau prosedur penanganan ikan di atas kapal merupakan penanganan
awal yang sangat menentukan terhadap penangananan dan
pengolahan ikan selanjutnya.
Penangkapan ikan sendiri menggunakan beberapa sarana
dan prasana agar ikan dapat dijaga mutunya pada saat penangkapan. Dimana Sarana
yang digunakan untuk penanganan ikan di atas kapal bermacam-macam
tergantung dari ukuran kapal penangkap ikan dan modal
yang dipunyai pemilik kapal. Sarana utama yang digunakanmantara
lain wadah (peti, keranjang, atau tong) dan palka. Dalam proses penanganan ikan
di atas kapal meliputi beberapa persiapan, dimana persiapan yang paling penting
dilakukan adalah oleh para ABK kapal yang bertugas untuk melakukan proses
penanganan hasil tangkapan harus terlebih dahulu mempersiapkan
dirinya lengkap mengenakan pakaian kerja standar, seperti Baju
kerja/wear
pack ataupun
mantel bila hujan, helm kerja, sepatu
boot karet, sarung tangan (karet ataupun katun).
Tahapan-tahapan proses
penanganan ikan di atas kapal meliputi pengangkutan ikan dari jaring,
sortasi, pencucian, penirisan, pendinginan, dan penyimpanan dalam
palka. Pertama ikan diankut dari jarring, dalam proses pengeluarannya dari
jaring dilakukan sangat hati – hati, agar ikan tidak rusak. ikan yang ditangkap
dengan jaring harus cepat-cepat diangkat ke atas dek kapal untuk
mendapatkan penanganan selanjutnya, hal ini dikarenakan
ikan yang ditangkap dengan menggunakan jaring lebih cepat
mati dibandingkan dengan menggunakan pancing. Ikan yang ada di jaring kemudian
dicuci dengan air atau air es untuk mengurangi jumlah bakteri yang melekat pada
kulit ikan,
kemudian ditumpahkan ke atas dek. Proses selanjutnya adalah Sortasi, dimana Sortasi
merupakan proses pemilihan dan pemisahan ikan berdasarkan jenis,
ukuran, dan kualitasnya, hal ini dilakukan untuk memudahkan proses penjualan di
darat dan memperkecil kontaminasi ikan oleh bakteri. Proses penyortiran
dilakukan bersamaan dengan proses Penyiangan untuk membuang sirip, insang, da
nisi perut ikan, hal ini dilakukan agar ikan tidak cepat membusuk.
Tahapan yang ketiga yaitu proses pencucian, dimana
Pencucian dapat menyingkirkan sisa-sisa darah dan isi perut dan beberapa
bakteri dari kulit. Pencucian ikan dilakukan dengan menyemprotkan air laut
bersih atau
air tawar dingin yang bersih, selanjutnya dilakukan proses Penirisan, dimana
dilakukan dengan menempatkan keranjang ikan di atas dek. Kemudian
masuk pada tahapan Pendinginan dan Penyimpanan, dimana pada prosesnya ikan
dalam ruang palka yang menggunakan es sebagai media
pendinginan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu bulking,
shelving, dan boxing.
Setelah
beberapa tahapan diatas selesai dilakukan, makan proses selanjutnya adalah
Pendinginan, Pembekuan, dan Penyimpanan. Dimana pendinginan dilakukan dengan menggunakan
refrigerasi, es, slurry
ice (es
cair), dan air laut dingin (chilled sea water).
Setelah proses pendinginan dilakukan, maka proses selanjutnya adalah Pembekuan,
dimana ikan dibekukan pada suhu penyimpanan ikan –180
C, untuk menjaga ikan agar tetap awet dan tidak membusuk ketika masih di kapal.
Pada proses pembekuan ikan akan diletakkan di atas rak yang terbuat dari
pipa-pipa dingin, kemudian ikan dijeoit diantara pelat-pelat dingin, kemudian
ditiupkan udara dingin secara keontinyu kearah ikan, kemudian ikan dicelupkan
ke dalam cairan dingin, dan yang terakhir adalah ikan disemprotkan dengan
cairan dingin. Kemudian ikan disimpan dengan cara penyusunan pada sebuah rak
yang tersedia di kapal dengan susunan selapis-selapis ke atas alas es pada tiap
rak, dimana jarak rak kira-kira 23 cm antara satu dengan yang lainnya, dengan
lapisan es setebal 5 cm.
DAFTAR
PUSTAKA
Mata Diklat. 2010.
Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkap. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian
Post a Comment