ARTIKEL KAMI

Tuesday 22 November 2016

LINGKUNGAN DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN HOSPITALITY

1.1 Latar Belakang
      Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan bisnis dalam rangka mencapai tujuan yang telah dan akan ditetapkan. Kegiatan pemasaran sangat luas mulai dari sebelum dilakukanya proses produksi yaitu riset pasar dalam upaya merumuskan perencanaan (planning) produk dengan mempelajari potensi-potensi yang dapat di eksplorasi menjadi sebuah tujuan organisasi baik berupa keuntungan lembaga (profit) maupun manfaat sosial (benefit) untuk meningkatkan derajat hidup dan memenuhi kebutuhan dan keinginan (proses mengubah keinginan menjadi kebutuhan). Hingga memasuki proses produksi dan penjualan (organizing dan actuating) sampai pada proses pelayanan purna jual (controling) untuk memastikan bahwa produk yang telah diciptakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar dan mengawasi standar produk dan jasa yang ditawarkan serta menganalisis dan mendeteksi peningkatan dan perubahan pola kegiatan pemasaran, kebutuhan dan keinginan untuk kemudian melakukan pengembangan produk dan jasa yang ditawarkan  dengan segala segmentasi dan klasifikasi pemasaran.
      Berdasarkan uraian di atas dapat dipastikan bahwa pemasaran bukan hanya sekedar penjualan seperti yang berkembang di masyrakat, istilah pemasaran telah mengalami perluasan makna dalam kaitannya dengan edukasi management pemasaran, namun dalam masyarakat masih saja ada yang menyamakan istilah pemasaran dengan penjualan. Padahal terlihat perbedaan yang mencolok antara pemasaran dengan penjualan dan pasar. Pemasaran ruang lingkupnya lebih luas (tidak terbantahkan) dan pemasaran adalah suatu kegiatan bukan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.
      Ruang lingkup pemasaran yang luas menyebabkan lingkungan pemasaran menjadi sangat luas sehingga di bedakan menjadi dua bentuk : Perbedaan berdasarkan luang lingkup; Makro dan mikro serta perbedaan berdasarkan lingkungan; Internal dan ekternal, meski perdebatan mengenai keduanya belum menemui kata sepakat yang akan di gunakan dalam istilah pemasaran namun keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu ; Sebagai pertimbangan dalam menentukan focus dan arah kegiatan management dan organisasi mengenai (1). Apa produk (barang dan jasa) yang akan di hasilan, (2). Bagaimana cara memasarkan dan saluran distribusi apa yang akan di pakai?, serta, (3). Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar (segementasi pasar) mengenai kulitas, standar produk dalan layanan penjulan, layanan purna jual?

















BAB II
PEMBAHASAN
 LINGKUNGAN DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN HOSPITALITY
            Lingkungan pemasaran sebuah perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan luar yang mempengaruhi kemampuan perusahaan mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan pelanggan sasarannya. Dalam lingkungan pemasaran ada lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro  terdiri dari para pelakau dan kekuatan yang dekat dengan perusahaan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya melayani pelanggan, perusahaan itu sendiri, perusahaan saluran pemasaran, pasar pelanggan, dan masyarakat luas. Lingkungan makro  terdiri dari kekuatan masyarakat luas yang mempengaruhi lingkungan mikro secara keseluruhan, kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, pesaing dan budaya.

2.1 Lingkungan Mikro Perusahaan Hospitality

            Para manajer pemasaran tidak beroperasi dalam ruang hampa. Mereka harus bekerja sama dengan manajemen puncak dan berbagai departemen dalam perusahaan. Bagian keuangan memikirkan pencarian dan penggunaan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana pemasaran. Bagian akuntansi harus menghitung pendapatan dan biaya untuk membantu pemasaran mengetahui seberapa baik pencapaian tujuan mereka. pengembang produk bertanggung jawab menciptakan produk baru yang cocok dengan kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Urusan rumah tangga bertanggung jawab atas kebersihan kamar yang dijual oleh bagian penjualan. Semua bagian dalam perusahaan memberi dampak pada keberhasilan rencana pemasaran.
2.1.1 Perusahaan
2.1.2 Pemasok
            Pemasok adalah perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kecenderungan dan perkembangan yang mempengaruhi pemasok dapat sungguh-sungguh mempengaruhi rencana pemasaran perusahaan.
2.1.3 Perantara Pemasaran
            Perantara pemasaran adalah perusahaan yang membantu mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang kepada pembeli akhir. Perantara adalah perusahaan bisnis yang membantu perusahaan pariwisata memperoleh pelanggan atau melakukan penjualan. Termasuk diantaranya adalah agen perjalanan, operator tur pedagang besar, dan kantor perwakilan hotel.
2.1.4 Sistem Transportasi
            Sistem transportasi merupakan sistem yang memindahkan produk dari pabrik ke pelanggan. Perusahaan membuat kontrak perjanjian dengan perusahaan transportasi untuk memberikan jasa transportasi, atau mempunyai sistem transportasi sendiri.
2.1.5 Agen Jasa Pemasaran
            Agen jasa ini mencakup perusahaan riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultasi pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan sasaran dan mempromosikan produk mereka ke pasar yang tepat. Perusahaan-perusahaan itu berbeda dalam kualitas, kreativitas, jasa dan harga. Perusahaan harus secara teratur meninjau kinerja mereka dan mengganti mereka yang kinerjanya kurang.
2.1.6 Perantara Keuangan
            Perantara yang dimaksudkan adalah bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu perusahaan pariwisata mendanai transaksi atau menanggung risiko yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa. Naiknya premi asuransi, terutama asuransi yang berkaitan dengan minuman keras, memaksa beberapa perusahaan pariwisata keluar dari bisnis. Karena kinerja pemasaran sebuah perusahaan pariwisata dapat benar-benar dipengaruhi oleh naiknya biaya kredit, pembatasan kredit, atau kedua-duanya, perusahaan harus mengembangkan hubungan yang kuat dengan lembaga keuangan penting.
2.2 Lingkungan Makro Perusahaan Hospitality

2.2.1 Pesaing
            Perusahaan harus dapat menyesuaikan diri dengan strategi perusahaan lain dan harus memperoleh keunggulan strategis dengan cara memposisikan produknya secara mantap dalam benak konsumen. Masing-masing perusahaan harus mempertimbangkan ukuran dan posisi di dalam industrinya dalam hubungannya dengan pesaing. Perusahaan besar yang dominan dalam sebuah industri dapat menggunakan strategi tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi perusahaan kecil pun dapat memilih strategi yang memberikan keunggulan tertentu.
2.2.2 Lingkungan Demografi
            Demografi adalah pengetahuan mengenai populasi manusia, dilihat dari segi jumlah, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan dan angka statistic lainnya. Lingkungan demografi sangat menarik perhatian pemasar, karena pasar terdiri dari manusia.
2.2.3 Lingkungan Ekonomi
            Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola belanja konsumen. Pasar membutuhkan daya beli serta orang. Karena total daya beli bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit, pemasar harus waspada terhadap kecenderungan ekonomi yang utama yang menyangkut  pendapatan dan perubahan pola belanja konsumen.
2.2.4 Lingkungan Alam
            Lingkungan alam terdiri dari sumber daya alami yang dibutuhkan oleh pemasar atau yang dipengaruhi oleh aktivitas pemasaran.
2.2.5 Lingkungan Teknologi
            Teknologi mempengaruhi industri pariwisata dengan berbagai cara. Misalnya robot dapat dipakai untuk mengantar makanan dengan nampan ke berbagai pos di seluruh sudut rumah sakit. Kemudian ada video yang dikendalikan komputer untuk layanan check-in dan check-out hotel yang kini sudah banyak dimanfaatkan.
2.2.6 Lingkungan Politik
            Lingkungan ini terdiri dari peraturan yang mengendalikan organisasi dan aktivitas, kantor pemerintah, dan kelompok penekan yang mempengaruhi serta membatasi aktivitas berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat.
2.2.7 Lingkungan Budaya
            Lingkungan budaya mencakup lembaga dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai, persepsi, dan tingkah laku dasar masyarakat. Sebagai wujud yang kolektif, masyarakat membentuk keyakinan dan nilai-nilai dasar anggotanya. Mereka menyerap pandangan dunia yang membantu mendefinisikan hubungan mereka dengan diri mereka sendiri dan dengan yang lain.
2.3 Merespon Lingkungan Pemasaran Hospitality
            Banyak perusahaan memandang lingkungan pemasaran sebagai elemen yang tidak terkendalikan sehingga mereka harus menyesuaikan diri. Mereka menerima lingkungan pemasaran secara pasif dan tidak mencoba mengubahnya. Mereka menganalisis kekuatan lingkungan dan mendesain strategi yang akan membantu perusahaan menghindar dari ancaman dan memanfaatkan peluang yang disediakan lingkungan.
            Perusahaan lainnya menerapkan perspektif manajemen lingkungan. Alih-alih melakukan pengawasan dan bereaksi, perusahaan mengambil tindakan agresif untuk mempengaruhi publik dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran mereka.
            Manajer pemasaran tidak dapat selalu mempengaruhi kekuatan lingkungan. Umumnya perusahaan harus mencermati dan bereaksi saja terhadap lingkungan. Misalnya, kecil kemungkinan perusahaan bisa mempengaruhi pergeseran populasi geografi, lingkungan ekonomi, atau nilai budaya utama. Tetapi jika keadaan memungkinkan, manajer pemasaran yang cerdas akan melakukan pendekatan yang proaktif dan bukan reaktif dalam menyikapi public dan kekuatan di lingkungan pemasaran tempat mereka berada.
            Pelarikan lingkungan (Environmental Scanning). Penggunaan rencana pelarikan lingkungan terbukti bermanfaat bagi banyak perusahaan pariwisata. Langkah-langkah yang perlu diambil antara lain: 1. Menetapkan wilayah lingkungan yang perlu dipantau, 2. Menetapkan bagaimana informasi dikumpulkan, termasuk didalamnya adalah sumber informasi, frekuensi informasi, dan siapa yang bertanggung jawab, 3. Mengimplementasikan rencana pengumpulan data dan 4. Menganalisis data dan menggunakannya dalam proses perenacanaan pasar.
            Menggunakan informasi mengenai lingkungan pemasaran. Pengumpulan data mengenai lingkungan saja tidak cukup. Informasi harus dapat diandalkan dan tepat waktu, serta digunakan dalam pengambilan keputusan.

2.4 Sistem Informasi Pemasaran Hospitality
            Sistem informasi pemasaran terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, yang tepat waktu dan akurat, kepada pembuat keputusan pemasaran.
Gambar 3. Sistem Informasi Pemasaran
            Gambar 3 menggambarkan SIP dimulai dan berakhir pada manajer pemasaran, tetapi para manajer di seluruh organisasi harus terlibat dalam SIP. Pertama-tama SIP berinteraksi dengan para manajer untuk menilai kebutuhan informasi mereka. kemudian, SIP mengembangkan informasi yang dibutuhkan dari catatan perusahaan, aktivitas intelijen pemasaran, dan proses riset pemasaran. Analis informasi memroses informasi untuk membuatnya lebih bermanfaat. Akhirnya, SIP mendistribusikan informasi kepada para manajer dalam bentuk yang benar dan pada waktu yang tepat, untuk membantu perencanaan, implementasi dan pengendalian pemasaran.

2.5 Penilaian Kebutuhan Informasi
Sistem Informasi Pemasaran (SIP) yang dirancang dengan baik mampu memenuhi informasi apa yang manajer ingin miliki, apa yang sesungguhnya mereka butuhkan dan bagaimana menangani informasi serta apa yang patut untuk ditawarkan. Perusahaan memulai dengan mewawancarai para manajer untuk mengetahui informasi apa yang mereka ingin miliki. Akan tetapi, manajer tidak selalu membutuhkan semua informasi yang mereka minta, dan mungkin pula mereka tidak meminta semua informasi yang sesungguhnya mereka butuhkan. Kadang kala SIP tidak dapat menyediakan semua informasi yang diperlukan oleh manajer.
Dengan teknologi informasi yang paling canggih, kebanyakan perusahaan dapat menyediakan lebih banyak informasi dan informasi yang semakin lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang secara realistik dapat digunakan oleh para manajer.
Manajer mungkin perlu memperkenalkan suatu produk baru pada tahun yang akan datang, oleh karena manajer tersebut tidak mengetahui produk baru itu. SIP harus memperhatikan lingkungan pemasaran dan menyediakan informasi bagi para manajer untuk mengambil keputusan dalam bidang pemasaran

2.6 Pengembangan Informasi
Catatan Internal
Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan catatan dan laporan internal secara teratur, terutama untuk mengambil keputusan perencanaan, implementasi dan pengendalian tugas sehari-hari. Informasi catatan internal terdiri dari informasi yang dikumpulkan dari sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan untuk mengetahui masalah serta pemasaran.
Intelijen Pemasaran
            Mencakup informasi setiap hari mengenai perkembangan lingkungan pemasaran yang membantu manajer mempersiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran serta taktik jangka pendek. Sistem intelijen pemasaran menentukan informasi intelijen yang dibutuhkan, dan mengumpulkan serta menyampaikannya dalam format yang berguna kepada manajer pemasaran.
Sumber Internal Intelijen Pemasaran : terdiri dari eksekutif perusahaan, pemilik, karyawan.
Sumber Eksternal Intelijen Pemasran : pesaing, kantor pemerintah, pemasok, majalah dagang, koran, majalah bisnis, surat edaran dan rapat asosiasi perdagangan, serta basis data yang tersedia di internet.
Riset Pemasaran
            Merupakan proses yang mengidentifikasi dan mendefinisikan peluang dan hambatan pemasaran, memantau dan mengevaluasi tindakan serta kinerja pemasaran, dan mengkomunikasikan hasil temuan serta mengimplikasikannya kepada manajemen. Riset pemasaran itu berorientasi proyek dan mempunyai awal dan akhir. Riset memasok informasi ke dalam sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan. Proses riset pemasaran terdiri dari empat langkah:
  1. Mendefinisikan masalah dan tujuan riset:
a)      Penjajakan : mengumpulkan informasi terdahulu yang akan membantu pendefinisian masalah dan pengusulan hipotesis.
b)      Deskriptif : menguraikan ukuran dan komposisi pasar.
c)      Kausal : menguji hipotesis mengenai hubungan sebab dan akibat.
  1. Menentukan rencana riset untuk mengumpulkan informasi:
a)      Menentukan kebutuhan informasi spesifik untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer, periset dapat mengumpulkan data primer, sekunder atau keduanya.
b)      Pendekatan riset ada tiga yaitu pengamatan, survey dan percobaan.
c)      Metode kontak. Informasi dapat dikumpulkan melalui pos, telepon ataupun wawancara pribadi.
d)      Rencana pengambilan sampel. Periset pemasaran biasanya menarik kesimpulan mengenai kelompok konsumen yang besar dengan mengambil sampel. Sampel adalah segmen dari populasi yang terpilih yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Mendesain sampel membutuhkan tiga macam keputusan:
                                                        i.            Siapa yang akan disurvei?
                                                      ii.            Berapa banyak orang yang harus disurvei?
                                                    iii.            Bagaimana memilih sampel?
e)      Instrumen riset. Dalam mengumpulkan data primer, periset pemasaran harus memilih instrumen riset primer, yaitu wawancara.
f)       Penyajian rencana riset. Pada tahap ini, periset pemasaran harus meringkas rencana ke dalam bentuk usulan tertulis.

  1. Mengimplementasikan rencana riset. Periset mengubah rencana riset pemasaran menjadi tindakan dengan mengumpulkan, memroses dan menganalisis informasi.
  2. Analisis informasi. Informasi yang dikumpulkan oleh intelijen pemasaran dan sistem riset pemasaran perusahaan sering menguntungkan dengan adanya analisis tambahan. Analisis tambahan membantu menjawab pertanyaan “bagaimana seandainya” dan “mana yang terbaik”.

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Anak Kuliahan. Designed by UCOKGINTING