ARTIKEL KAMI

Thursday 17 November 2016

Komunikasi Dan Perilaku Konsumen

1.1          Download file ini di : Komunikasi dan Perilaku Konsumen





           Latar Belakang
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam dunia pemasaran. Untuk mendalami bagaimana perilaku konsumen yang kita targetkan, komunikasi yang baik sangat diperlukan guna untuk mendapat kepercayaan dari konsumen. Bila kita mendapatkan perhatian dari hati konsumen maka akan lebih mudah bagi kita untuk memasarkan produk apa yang kita miliki. dalam memahami bagaiamana cara berkomunikasi yang baik dengan konsumen kita harus terlebih dahulu mengetahui komponen dari komunikasi, proses dari komunikasi, rancangan komunikasi yang efektif serta etika yang harus kita gunakan dalam komunikasi pemasaran.
Beberapa komponen dalam komunikasi yang dimaksud adalah pengirim, pesan, saluran (medium), penerima (konsumen dan umpan balik. Komponen ini sangat penting guna untuk memperoleh komunikasi yang sesuai dengan yang diinginkan. Apabila seorang pemasar tidak melakukan komunikasi yang baik terhadap konsumen maka apa yang akan dipasarkan hanya dianggap angin lalu oleh konsumen. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan komunikasi yang baik yang harus dilakukan pemasar kepada konsumen.


1.2           Rumusan Masalah
1. Komponen-komponen komunikasi
2. Proses komunikasi
3. Rancangan komunikasi yang efektif
4. Etika dalam komunikasi pemasaran


1.3           Tujuan
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mendalami bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar sehingga kita sebagai pemasar suatu produk bisa mendapat perhatian dari konsumen yang menjadi target pasar.





Bab 2
Pembahasan


2.1      Komponen-komponen komunikasi
Walaupun banyak cara untuk mendefinisikan komunikasi, kebanyakan pemasar akan sepakat bahwa komunikasi merupakan transmisi atau pengiriman pesan dari pengirim kepada penerima melalu saluran transmisi (medium).
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Leon Schiffman komponen-komponen komunikasi adalah:

1.      Pengirim
Pengirim sebagai pemrakarsa komunikasi yang dapat merupakan sumber formal atau informal. Sumber komunikasi formal mungkin berupa organisasi untuk memperoleh laba maupun nirlaba. Sumber informal mungkin teman yang memberikan informasi atau nasihat mengenai suatu produk.
2.      Pesan
Pesan adalah isi atau maksud dari apa yang ingin disampaikan oleh si pengirim kepada pihak yang lain yang menjadi tujuannya mengirim pesan.
3.      Saluran (medium)
Media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Medium atau saluran komunikasi mungkin impersonal atau interpersonal. Contoh dari impersonal yaitu melalui media massa, contoh dari interpersonal yaitu pembicaraan resmi antara penjual dan pelanggan atau pembicaraan formal antara dua orang atau lebih yang terjadi secara langsung.
4.      Penerima
Penerima komunikasi pemasaran formal cenderung menjadi calon atau pelanggan yang dibidik. Pihak yang menerima ini akan dijadikan target untuk memasarkan produk si pemasar.
5.      Umpan balik
Tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikan oleh si pengirim pesan.




2.2      Proses komunikasi
Pada umumnya komunikasi pemasaran perusahaan dirancang agar konsumen mengetahui adanya produk tersebut, mendorong pembelian atau komitmen, menimbulkan sikap positif terhadap produk, memberikan arti simbolis kepada produk atau menunjukan bagaimana komunikasi ini dapat lebih baik memecahkan masalah konsumen daripada produk pesaing.
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut : 
1.      Penginterpretasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2.      Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3.      Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
4.      Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5.      Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
6.      Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

Proses komunikasi juga dapat dilihat dari beberapa perspektif, yaitu :

·         Perspektif Psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.


·         Perspektif Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal.


2.3      Rancangan komunikasi yang efektif
Ada beberapa langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang efektif.
Komunikator pemasaran harus:
a.       Mengidentifikasi audiens yang dituju
Mengidentifikasi audiens yang dituju Audiens dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi. Audiens itu dapat terdiri dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum

b.      Menentukan tujuan komunikasi tersebut
Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya di identifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens. Tanggapan terakhir yang diharapkan dari audiens adalah pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik.
c.       Merancang pesan
Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari audiens komunikator selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu harus menarik perhatian (attention),mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keingininan (desire), dan menggerakkan tindakan (action).
d.      Memilih saluran komunikasi
Memilih saluran komunikasi Saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu
Saluran komunikasi personal.  Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain dan Saluran komunikasi nonpersonal Menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi  dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.
e.       Menentukan total anggaran promosi
Bagaimana perusahaan menentukan anggaran promosinya?
Ada 4 metode utama yang digunakan dalam menyusun anggaran promosi.
1. Metode sesuai kemampuan
2. Metode presentasi penjualan
3. Metode keseimbangan persaingan
4. Metode Tujuan dan tugas

f.        Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix)
Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yaitu Iklan, merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau public secara luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Namun iklan hanya dapat membawa pesan secara monolog (komunikasi satu arah).
g.       Mengukur hasil promosi tersebut
Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, beberapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka sebelumnya dan sekarang tentang produk dan perusahaan itu
h.      Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri; berkembangannya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih modern.



2.4      ETIKA DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN
1.      ETIKA DALAM TARGETING
Targeting adalah usaha memasarkan produk khusus dan melakukan komunikasi pemasaran yang diarahkan pada segmen tertentu. Dalam targeting terkadang sering muncul dilema etika dalam usaha untuk mengkomunikasikan produk kepada segmen. Misalnya pada anak-anak dan kaum  minoritas. Targeting kepada anak-anak, program iklan dan pemasaran cenderung terus mendorong anak-anak menginginkan berbagai produk dan merek. Para kritikus kerap merasa bahwa banyak produk yang ditargetkan untuk anak-anak adalah produk yang tidak penting.

2.       ETIKA DALAM PERIKLANAN
Peran iklan dalam masyarakat telah diperdebatkan selama berabad-abad. Berbagai kritik mengenai etika telah diarahkan pada periklanan.
a.       Iklan dianggap tidak jujur dan menipu.
Penipuan terjadi ketika sebuah iklan salah merepresentasikan sebuah produk, dan konsumen mempercayainya sebagai representasi yang benar. Berbohong, menipu, dan bentuk kecurangan adalah sesuatu yang universal, terjadi di tingkat tertinggi dalam pemerinthan serta dalam hubungan antarmanusia yang paling dasar.

b.      Iklan bersifat manipulatif.
 Kritik mengenai manipulasi menunjukkan bahwa iklan mempunyai kekuatan mempengaruhi orang untuk berperilaku tidak umum, atau melakukan sesuatu yang tidak akan mereka lakukan jika tidak ditunjukkan oleh iklan. Tidak dapat disangkal bahwa iklan mencoba membujuk konsumen untuk membeli produk dan merek.

c.       Iklan berseifat ofensif dan berselera buruk
 Para kriktikus iklan menganggap banyak iklan menghina intelegensia manusia, vulgar dan secara umum menyerang selera banyak konsumen,. Alas an yang menjadi dasar kritik tersebut adalah
1.         Iklan dengan ide ide yang bodoh
2.         Tema seks dalam bentuk implisit ataupun eksplisit
3.     Iklan televisi yang mengiklankan produk produk yang kurang menyenangkan
4.         Pengggunaan yang repetitive dari iklan yang sama.
 Namun pandangan yang seimbang dari evaluasi kritis mengenai iklan dapat dilakukan dalam konteks yang lebih luas, mengenai kebudayaan popular dan bentuk lain dari presentasi media massa.

d.      Iklan menciptakan dan mempertahankan stereotip.
Akar dari kritik ini adalah bahwa iklan cenderung menggambarkan kelompok tertentu dengan cara yang amat sempit dan mudah ditebak.

e.       Orang orang membeli barang yang tidak begitu diperlukan
Kritik yang kerap dilemparkan adalah bahwa iklan membuat orang membeli produk atau jasa yang tidak mereka butuhkan. Kritik ini merupakan penilaian yang amat berat, iklan sebagian besar mempengaruhi selera konsumen dan mendorong orang untuk melakukan pembelian, sesuatu yang tadinya mungkin tidak akan mereka lakukan.



3.      ETIKA DALAM HUBUNGAN MASYARAKAT
Publisitas, satu aspek dari hubungan masyarakat yang berhubungan erat dengan komunikasi pemasaran, melibatkan penyampaian informasi positif mengenai sebuah perusahaan dan produk-produknya, dan memperbaiki publisitas negative. Karena publisitas sama halnya dengan iklan, keduanya merupakan bentuk dari komunikasi massa, banyak masalah etika serupa yang dihadapi dan tidak perlu untuk diulang kembali. Satu aspek yang berbeda dan memerlukan pembahasan adalah masalah publisitas negative.

4.      ETIKA DALAM KEMASAN DAN MEREK
Empat aspek dalam pengemasan yang melibatkan masalah etis adalah:
a.       Informasi label dalam kemasan sebaiknya memberikan informasi nyang tidak berlebihan.
b.      Grafik pengemasan sebaiknya menampilkan gambar dalam kemasan yang merepresentasikan isi produk yang sebenarnya.
c.       Keamanan pengemasan. Produk-produk harus dikemas secara aman dan tidak mudah rusak.
d.      Implikasi pengemasan terhadap lingkungan. Bahan-bahan pengemasan dan proses pengemasan sebaiknya ramah lingkungan. (Shimp, 2000: 103-104)
Informasi label dapat menyesatkan konsumen dengan informasi yang berlebihan, grafik pengemasan akan dianggap tidak etis jika tidak sesuai dengan produk yang sebenarnya, keamanan pengemasan berhubungan dengan produk yang tidak aman, biasanya produk yang berhubungan dengan anak anak. Implikasi terhadap lingkungan biasanya berhubungan dengan pengaruh suatu pengemasan yang tidak ramah lingkungan.




5.      ETIKA DALAM PROMOSI PENJUALAN
Promosi penjulan yang berorientasi pada konsumen dapat bersifat tidak etis ketika promotor penjualan menawarkan sebuah penghargaan kepada konsumen akan tetapi tidak direalisasikan.

6.      MENDORONG KOMUNIKASI PEMASARAN ETIS

Tanggung jawab utama bagi perilaku etis adalah di tangan setiap orang yang berada dalam berbagai peran komunikasi pemasaran.Integritas mungkin merupakan konsep yang vital dalam sifat manusia, karenanya, komunikasi pesaran sendiri terlepas dari masalah etis atau tidak etis----tingkat integritas yang ditunjukan oleh praktisi komunikasilah yang menentukan apakah perilaku mereka bersifat etis atau tidak etis. Meletakkan semua beban kepada satu individu mungkin merupakan suatu tindakan yang tidak fair, karena bagaimana kita berperilaku sebagai individu adalah suatu fungsi dari kebudayaan yang kita anut. Bisnis bisa menanamkan kebudayaan yang etis atau tidak etis dengan membangun ethical core values untuk memadukan perilaku komunikasi pemasaran.

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Anak Kuliahan. Designed by UCOKGINTING