Latar
Belakang
Komunikasi
adalah hal yang sangat penting dalam dunia pemasaran. Untuk mendalami bagaimana
perilaku konsumen yang kita targetkan, komunikasi yang baik sangat diperlukan
guna untuk mendapat kepercayaan dari konsumen. Bila kita mendapatkan perhatian
dari hati konsumen maka akan lebih mudah bagi kita untuk memasarkan produk apa
yang kita miliki. dalam memahami bagaiamana cara berkomunikasi yang baik dengan
konsumen kita harus terlebih dahulu mengetahui komponen dari komunikasi, proses
dari komunikasi, rancangan komunikasi yang efektif serta etika yang harus kita
gunakan dalam komunikasi pemasaran.
Beberapa
komponen dalam komunikasi yang dimaksud adalah pengirim, pesan, saluran
(medium), penerima (konsumen dan umpan balik. Komponen ini sangat penting guna
untuk memperoleh komunikasi yang sesuai dengan yang diinginkan. Apabila seorang
pemasar tidak melakukan komunikasi yang baik terhadap konsumen maka apa yang
akan dipasarkan hanya dianggap angin lalu oleh konsumen. Dalam makalah ini kami
akan menjelaskan komunikasi yang baik yang harus dilakukan pemasar kepada
konsumen.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Komponen-komponen komunikasi
2. Proses komunikasi
3. Rancangan komunikasi yang efektif
4. Etika dalam komunikasi pemasaran
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk mendalami bagaimana cara berkomunikasi
yang baik dan benar sehingga kita sebagai pemasar suatu produk bisa mendapat
perhatian dari konsumen yang menjadi target pasar.
Bab 2
Pembahasan
2.1 Komponen-komponen komunikasi
Walaupun
banyak cara untuk mendefinisikan komunikasi, kebanyakan pemasar akan sepakat
bahwa komunikasi merupakan transmisi atau pengiriman pesan dari pengirim kepada
penerima melalu saluran transmisi (medium).
Komponen komunikasi adalah
hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Leon
Schiffman komponen-komponen komunikasi adalah:
1.
Pengirim
Pengirim sebagai pemrakarsa
komunikasi yang dapat merupakan sumber formal atau informal. Sumber komunikasi formal
mungkin berupa organisasi untuk memperoleh laba maupun nirlaba. Sumber informal
mungkin teman yang memberikan informasi atau nasihat mengenai suatu produk.
2.
Pesan
Pesan adalah isi atau
maksud dari apa yang ingin disampaikan oleh si pengirim kepada pihak yang lain
yang menjadi tujuannya mengirim pesan.
3.
Saluran
(medium)
Media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan. Medium atau saluran komunikasi mungkin impersonal
atau interpersonal. Contoh dari impersonal yaitu melalui media massa, contoh
dari interpersonal yaitu pembicaraan resmi antara penjual dan pelanggan atau
pembicaraan formal antara dua orang atau lebih yang terjadi secara langsung.
4.
Penerima
Penerima komunikasi
pemasaran formal cenderung menjadi calon atau pelanggan yang dibidik. Pihak
yang menerima ini akan dijadikan target untuk memasarkan produk si pemasar.
5.
Umpan
balik
Tanggapan dari penerimaan
pesan atas isi pesan yang disampaikan oleh si pengirim pesan.
2.2 Proses komunikasi
Pada
umumnya komunikasi pemasaran perusahaan dirancang agar konsumen mengetahui
adanya produk tersebut, mendorong pembelian atau komitmen, menimbulkan sikap
positif terhadap produk, memberikan arti simbolis kepada produk atau menunjukan
bagaimana komunikasi ini dapat lebih baik memecahkan masalah konsumen daripada produk
pesaing.
Proses
komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya,
sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah
sebagai berikut :
1. Penginterpretasian
Hal
yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
2. Penyandian
Tahap
ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini
disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi:
merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3. Pengiriman
Proses
ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang
komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim
pesan.
4. Perjalanan
Tahapan
ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan
Tahapan
ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah
komunikan.
6. Penyandian Balik
Tahap
ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil
menguraikannya (decoding).
Proses komunikasi juga dapat dilihat
dari beberapa perspektif, yaitu :
·
Perspektif
Psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan
komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada
komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.
·
Perspektif
Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat
komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal.
2.3 Rancangan
komunikasi yang efektif
Ada
beberapa langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang
efektif.
Komunikator pemasaran harus:
a. Mengidentifikasi audiens yang dituju
Mengidentifikasi audiens yang dituju Audiens dapat diartikan
sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan,
atau pihak yang mempengaruhi. Audiens itu dapat terdiri dari individu, kelompok,
masyarakat tertentu atau masyarakat umum
b.
Menentukan
tujuan komunikasi tersebut
Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya di identifikasi,
komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens.
Tanggapan terakhir yang diharapkan dari audiens adalah pembelian, kepuasan yang
tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik.
c.
Merancang
pesan
Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari audiens
komunikator selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu
harus menarik perhatian (attention),mempertahankan ketertarikan (interest),
membangkitkan keingininan (desire), dan menggerakkan tindakan (action).
d.
Memilih
saluran komunikasi
Memilih saluran komunikasi Saluran komunikasi terdiri dari 2
jenis yaitu
Saluran komunikasi personal. Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain dan Saluran komunikasi nonpersonal Menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.
Saluran komunikasi personal. Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain dan Saluran komunikasi nonpersonal Menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.
e.
Menentukan
total anggaran promosi
Bagaimana perusahaan menentukan anggaran promosinya?
Ada 4 metode utama yang digunakan dalam menyusun anggaran
promosi.
1. Metode sesuai kemampuan
1. Metode sesuai kemampuan
2. Metode presentasi penjualan
3. Metode keseimbangan persaingan
4. Metode Tujuan dan tugas
f.
Membuat
keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix)
Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi
untuk lima alat promosi yaitu Iklan, merupakan model komunikasi yang dapat
menjangkau public secara luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun image
jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu iklan juga bersifat
baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat memperoleh efek
dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Namun iklan hanya dapat
membawa pesan secara monolog (komunikasi satu arah).
g.
Mengukur
hasil promosi tersebut
Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator harus
mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens
sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan,
beberapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana
perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka sebelumnya dan
sekarang tentang produk dan perusahaan itu
h. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran
terintegrasi
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri; berkembangannya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih modern.
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri; berkembangannya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih modern.
2.4 ETIKA
DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN
Targeting
adalah usaha memasarkan produk khusus dan melakukan komunikasi pemasaran yang
diarahkan pada segmen tertentu. Dalam targeting terkadang sering muncul dilema
etika dalam usaha untuk mengkomunikasikan produk kepada segmen. Misalnya pada
anak-anak dan kaum minoritas. Targeting
kepada anak-anak, program iklan dan pemasaran cenderung terus mendorong
anak-anak menginginkan berbagai produk dan merek. Para kritikus kerap merasa
bahwa banyak produk yang ditargetkan untuk anak-anak adalah produk yang tidak
penting.
2.
ETIKA DALAM PERIKLANAN
Peran
iklan dalam masyarakat telah diperdebatkan selama berabad-abad. Berbagai kritik
mengenai etika telah diarahkan pada periklanan.
a.
Iklan dianggap tidak jujur dan menipu.
Penipuan
terjadi ketika sebuah iklan salah merepresentasikan sebuah produk, dan konsumen
mempercayainya sebagai representasi yang benar. Berbohong, menipu, dan bentuk
kecurangan adalah sesuatu yang universal, terjadi di tingkat tertinggi dalam
pemerinthan serta dalam hubungan antarmanusia yang paling dasar.
b.
Iklan bersifat manipulatif.
Kritik mengenai manipulasi menunjukkan bahwa
iklan mempunyai kekuatan mempengaruhi orang untuk berperilaku tidak umum, atau
melakukan sesuatu yang tidak akan mereka lakukan jika tidak ditunjukkan oleh
iklan. Tidak dapat disangkal bahwa iklan mencoba membujuk konsumen untuk
membeli produk dan merek.
c. Iklan
berseifat ofensif dan berselera buruk
Para kriktikus iklan menganggap banyak iklan
menghina intelegensia manusia, vulgar dan secara umum menyerang selera banyak
konsumen,. Alas an yang menjadi dasar kritik tersebut adalah
1. Iklan dengan ide ide yang bodoh
2. Tema seks dalam bentuk implisit ataupun eksplisit
3. Iklan televisi yang mengiklankan produk produk yang kurang
menyenangkan
4. Pengggunaan yang repetitive dari iklan yang sama.
Namun pandangan yang
seimbang dari evaluasi kritis mengenai iklan dapat dilakukan dalam konteks yang
lebih luas, mengenai kebudayaan popular dan bentuk lain dari presentasi media
massa.
d.
Iklan menciptakan dan mempertahankan stereotip.
Akar dari kritik ini adalah bahwa
iklan cenderung menggambarkan kelompok tertentu dengan cara yang amat sempit
dan mudah ditebak.
e.
Orang orang membeli barang yang tidak begitu diperlukan
Kritik yang kerap dilemparkan
adalah bahwa iklan membuat orang membeli produk atau jasa yang tidak mereka
butuhkan. Kritik ini merupakan penilaian yang amat berat, iklan sebagian besar
mempengaruhi selera konsumen dan mendorong orang untuk melakukan pembelian,
sesuatu yang tadinya mungkin tidak akan mereka lakukan.
3.
ETIKA DALAM HUBUNGAN MASYARAKAT
Publisitas,
satu aspek dari hubungan masyarakat yang berhubungan erat dengan komunikasi
pemasaran, melibatkan penyampaian informasi positif mengenai sebuah perusahaan
dan produk-produknya, dan memperbaiki publisitas negative. Karena publisitas
sama halnya dengan iklan, keduanya merupakan bentuk dari komunikasi massa,
banyak masalah etika serupa yang dihadapi dan tidak perlu untuk diulang
kembali. Satu aspek yang berbeda dan memerlukan pembahasan adalah masalah
publisitas negative.
4.
ETIKA DALAM KEMASAN DAN MEREK
Empat
aspek dalam pengemasan yang melibatkan masalah etis adalah:
a.
Informasi label dalam kemasan sebaiknya memberikan informasi nyang
tidak berlebihan.
b.
Grafik pengemasan sebaiknya menampilkan gambar dalam kemasan yang
merepresentasikan isi produk yang sebenarnya.
c.
Keamanan pengemasan. Produk-produk harus dikemas secara aman dan
tidak mudah rusak.
d.
Implikasi pengemasan terhadap lingkungan. Bahan-bahan pengemasan
dan proses pengemasan sebaiknya ramah lingkungan. (Shimp, 2000: 103-104)
Informasi label dapat menyesatkan
konsumen dengan informasi yang berlebihan, grafik pengemasan akan dianggap
tidak etis jika tidak sesuai dengan produk yang sebenarnya, keamanan pengemasan
berhubungan dengan produk yang tidak aman, biasanya produk yang berhubungan
dengan anak anak. Implikasi terhadap lingkungan biasanya berhubungan dengan
pengaruh suatu pengemasan yang tidak ramah lingkungan.
5.
ETIKA DALAM PROMOSI PENJUALAN
Promosi
penjulan yang berorientasi pada konsumen dapat bersifat tidak etis ketika
promotor penjualan menawarkan sebuah penghargaan kepada konsumen akan tetapi
tidak direalisasikan.
6.
MENDORONG KOMUNIKASI PEMASARAN ETIS
Tanggung
jawab utama bagi perilaku etis adalah di tangan setiap orang yang berada dalam
berbagai peran komunikasi pemasaran.Integritas mungkin merupakan konsep yang
vital dalam sifat manusia, karenanya, komunikasi pesaran sendiri terlepas dari
masalah etis atau tidak etis----tingkat integritas yang ditunjukan oleh
praktisi komunikasilah yang menentukan apakah perilaku mereka bersifat etis
atau tidak etis. Meletakkan semua beban kepada satu individu mungkin merupakan
suatu tindakan yang tidak fair, karena bagaimana kita berperilaku sebagai individu
adalah suatu fungsi dari kebudayaan yang kita anut. Bisnis bisa menanamkan
kebudayaan yang etis atau tidak etis dengan membangun ethical core values untuk
memadukan perilaku komunikasi pemasaran.
Post a Comment